09 Jan Proses Pembuatan Software: Persiapan dan Tahapan Utama
Pembuatan software adalah sebuah proses yang kompleks, melibatkan berbagai tahap yang penting untuk menghasilkan produk berkualitas. Dalam setiap proyek pengembangan perangkat lunak, persiapan yang matang dan pemahaman mendalam mengenai tahapan yang harus dilalui menjadi kunci keberhasilan. Proses ini tidak bisa dilakukan secara instan; ada serangkaian langkah yang harus dijalani sebelum sebuah aplikasi dapat diluncurkan. Dimulai dari persiapan hingga tahapan utama dalam pengerjaan, setiap langkah memiliki perannya masing-masing. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai proses pembuatan software ini.
Persiapan
Sebelum memulai pembuatan sebuah aplikasi, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan software yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Para profesional dalam pengembangan aplikasi, seperti programmer, analis sistem, dan desainer grafis, harus melakukan perencanaan sebagai berikut:
1. Menyusun Rancangan Konsep
Langkah pertama dalam proses pembuatan software adalah menyusun rancangan konsep dari aplikasi yang akan dikembangkan. Setiap aplikasi memiliki konsep yang berbeda, berdasarkan pada tujuan dan fungsi yang ingin dicapai. Misalnya, perangkat lunak untuk kebutuhan toko akan berbeda dengan aplikasi penginputan data. Oleh karena itu, penentuan konsep awal yang jelas menjadi hal yang fundamental. Rancangan ini mencakup visi dan tujuan pembuatan, rencana desain, serta identifikasi entitas yang diperlukan. Semua ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi klien. Setelah rancangan selesai, barulah kita bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
2. Menentukan Target Pengguna
Langkah persiapan selanjutnya adalah menentukan target pengguna. Sebuah aplikasi dibuat khusus untuk pengguna tertentu. Misalnya, perangkat lunak pembantu diet, maka penggunanya adalah orang-orang yang hendak melakukan diet.
Jadi, dalam prosedur persiapan ini, pembuat aplikasi harus mengetahui siapa target penggunanya sehingga bisa membuat rancangan sesuai dengan target tersebut.
3. Menentukan Bahasa Pemograman dan Teknologi
Selanjutnya, tim pengembang harus menentukan bahasa pemrograman yang akan digunakan. Terdapat berbagai bahasa pemrograman yang dapat dipilih, dan pemilihan ini harus memperhatikan teknologi yang akan diterapkan. Keduanya saling berkaitan, sehingga keputusan mengenai bahasa pemrograman seharusnya dibuat bersamaan dengan pertimbangan teknologi yang digunakan.
4. Menentukan Anggaran dan Sumber Daya
Setelah proses perancangan, target, dan pemilihan teknologi serta bahas pemograman, maka selanjutnya adalah persiapan anggaran dan sumber daya. Pembuatan software juga perlu memerhatikan masalah anggaran.
Dengan melihat rancangan serta teknologi yang akan digunakan dapat diperkirakan berapa budget untuk pembuatan aplikasi. Biasanya klien akan menentukan anggaran untuk pembuatan, kemudian perancang akan membuat sesuai anggaran tersebut.
Sesuai dengan anggaran akan ditentukan apa saja sumber daya diperlukan. Termasuk perangkat keras serta jumlah pekerja dalam proyek pembuatan aplikasi tersebut.
Tahapan Utama
Setelah selesai dengan proses persiapan pembuatan software dan perencanaan telah matang, maka selanjutnya tahap pengerjaan masuk ke tahapan utama. Dalam tahapan utama ini terdapat 5 tahapan harus dilalui, yaitu:
1. Analisis Kebutuhan
Dalam tahapan utama pekerjaan pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa kebutuhan pengguna. Dalam proses ini dilakukan pendefisian masalah, tujuannya untuk mengetahui segala kemungkinan masalah yang mungkin akan muncul.
Selain mengetahui mengenai permasalahan, langkah ini juga berfungsi untuk mengetahui apa software yang dibutuhkan oleh pengguna akhir. Jadi, sangat berkaitan dengan target pada tahapan persiapan sebelumnya.
Analisa bisa dilakukan dengan melakukan observasi, pengumpulan sampel, hingga memberikan questioner dan wawancara kepada pengguna akhir. Dengan demikian, akan didapatkan keinginan serta kebutuhan dari pengguna.
2. Desain
Langkah pembuatan software berikutnya adalah melakukan pembuatan desain yang diawali dengan perencanaan agar pengerjaan menjadi efisien. Langkah perencanaan berfokus pada:
- Penyusunan jadwal kerja
- Pembagian tugas
- Pembuatan algoritma dan desain yang akan dibuat.
Setelah membuat perencanaan, maka rencana sudah diatur dengan matang. Kemudian akan bisa dikerjakan pembuatan desain dari program yang akan dibuat.
Pada tahapan ini UI dan UX desainer akan memegang peranan penuh. Tugas desainer adalah membuat desain program sesuai dengan analisa kebutuhan yang dilakukan sebelumnya.
Hasil dari tahapan desain ini berupa flowchart atau prototype yang akan dikirimkan ke programmer. Selanjutnya programmer akan menerjemahkan flowchart menjadi kode-kode pemograman dengan menggunakan bahasa pemograman yang telah ditentukan.
3. Implementasi
Perjalanan pembuatan software selanjutnya adalah implementasi. Proses ini sepenuhnya dikerjakan oleh programmer yang menerjemahkan flowchart atau prototype dari desainer.
Bisa dikatakan ini adalah proses pengodingan. Di mana setiap bagian dalam flowchart akan diubah menjadi bahasa pemograman dan harus sesuai dengan desain dari UI dan UX desainer.
Pengodingan merupakan pekerjaan yang lama dan membutuhkan waktu, bisa dikatakan bagian ini akan menjadi tahapan terlama dalam proses pembuatan perangkat lunak. Programer bisa bekerja sendiri maupun dalam kelompok dalam menyelesaikan coding.
Jumlah programmer yang bekerja akan sangat tergantung dengan budget serta rencana penggunaan sumber daya dalam tahap persiapan. Dalam hal ini semakin banyak programmer yang bekerja belum tentu akan mempercepat pengerjaan.
Selama proses pengodingan juga akan dilakukan dokumentasi, yaitu:
- Dokumentasi produk yaitu pengambilan gambar untuk semua bagian aplikasi, bentuknya tangkapan layar. Setiap bagian akan diambil gambar dan diberikan penjelasan rinci sehingga bisa menjadi pertanggungjawaban terhadap klien.
- Dokumentasi proses yaitu pengambilan gambar atau video saat proses pengerjaan aplikasi dilakukan. Untuk dokumentasi proses tidak dilakukan keseluruhan, tapi diambil beberapa bagian dalam proses pengerjaan.
4. Pengujian
Kegiatan pembuatan software berikutnya adalah tahapan uji coba atau testing. Dalam tahapan ini akan dilakukan pengujian fungsi, fitur, juga kinerja dari aplikasi. Bisa dilakukan oleh developer atau klien, kemudian dicatat hasilnya dan dievaluasi.
Tahap ini memiliki proses panjang karena ada beberapa bagian harus dites dan memakan cukup banyak waktu. Bagian yang harus diuji adalah:
- Unit Testing, yaitu pengujian setiap bagian dalam perangkat lunak.
- Integration testing, yaitu menguji integritas antara unit satu dengan lainnya. Akan dilakukan pengujian hubungan antar unit, apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak. Misalnya, bagian input dengan laporan.
- Validation testing, yaitu pengetesan untuk melihat bagaimana kinerja aplikasi dalam melakukan input dan memprosesnya. Dalam pengujian ini akan dilakukan penginputan data, kemudian pengecekan apakah data masuk ke database atau tidak.
- System testing, yaitu uji coba dengan melibatkan pengguna untuk melihat bagaimana interaksi pengguna dan aplikasi. Hasilnya untuk melihat apakah aplikasi sudah memenuhi kebutuhan pengguna dan seberapa puas pengguna saat memakainya.
5. Perawatan
Proses terakhir adalah perawatan software. Tahapan ini tidak kalah penting, karena setelah pemakaian atau peluncuran aplikasi akan sangat mungkin terjadi error pada bagian tertentu.
Apabila terjadi permasalahan, developer wajib melakukan perawatan. Perawatan berupa pemeliharaan sistem agar bisa terus berjalan dengan baik, dan melakukan updaate apabila sistem sudah tidak mendukung kebutuhan pengguna.
Developer harus bertanggung jawab terhadap perangkat lunak yang dibuatnya. Perawatan dapat dilakukan setelah masa waktu tertentu dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Sedangkan update dapat dilakukan ketika kebutuhan pengguna tidak lagi dapat dipenuhi dengan sistem yang lama. Pengembang bisa menambahkan fitur baru atau memperbaiki fitur lama agar makin memudahkan pengguna.
Bagaimana proses pembuatan software? Proses kerja yang panjang membuat pengerjaan perangkat lunak tidak bisa dikatakan mudah. Bahkan jika tidak dikerjakan oleh pihak profesional, maka hasilnya mungkin tidak dapat sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna.
Oleh sebab itu, Anda membutuhkan developer yang dapat mengerjakan aplikasi sesuai kebutuhan dan permintaan klien. Bukan hanya memerhatikan proses pembuatan hingga aplikasi selesai, tapi juga memastikan perawatan dan update tetap terus dilakukan.
Baca Juga: Yuk Intip Bagaimana Perkembangan Software dari Masa ke Masa
No Comments