01 Jan Fungsi Data Center dalam Operasional Bisnis
Data center memegang peranan yang sangat penting sebagai infrastruktur utama dalam pengolahan dan penyimpanan data. Dalam operasional bisnis saat ini, keberadaan data center tidak dapat diabaikan, terutama dengan semakin terintegrasinya berbagai sektor usaha dengan sistem komputer dan fasilitas online. Tanpa dukungan jaringan komputer dan ruang penyimpanan yang memadai, sebuah bisnis akan kesulitan dalam mengolah data secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penting untuk memahami fungsi dan peran data center dalam mendukung aktivitas bisnis.
Peran Penting Data Center dalam Operasional Bisnis Perusahaan
Sebelum membahas cara kerja data center, mari kita telaah lebih dalam mengenai fungsi-fungsi vitalnya dalam operasional bisnis. Berikut adalah beberapa peran yang dimilikinya:
1. Menjaga Ketersediaan Data
Salah satu fungsi utama data center adalah menjaga ketersediaan data melalui replikasi. Dengan kemampuan ini, jika terjadi masalah seperti kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak, Anda tidak perlu khawatir, karena informasi penting akan tetap dapat diakses berkat proses pencadangan (backup) yang dilakukan sebelumnya.
Selain itu, meskipun terjadi bencana atau huru-hara yang merusak perangkat, data yang tersimpan tetap dapat diakses melalui perangkat lain. Informasi terkait alur barang, pengeluaran biaya, serta aset perusahaan jadi lebih aman, sehingga mengurangi risiko kesalahan yang dapat menyebabkan kerugian.
2. Mengoptimalkan Pengolahan Data
Data center berfungsi untuk mengolah informasi secara sistematis, yang berujung pada pengurangan kesalahan. Ketika kesalahan terjadi, penanganannya bisa dilakukan dengan cepat.
Dengan adanya data center, pengelolaan semua data yang diperlukan dalam operasional bisnis menjadi lebih mudah. Contohnya, Anda dapat memisahkan informasi keuangan dari stok barang, sehingga analisis untuk penyusunan laporan menjadi lebih efisien. Semua perhitungan dapat dilakukan secara langsung tanpa kesalahan, menghemat waktu dan tenaga.
3. Mengurangi Biaya Operasional
Salah satu keunggulan data center adalah kemampuannya untuk mengurangi biaya operasional. Anda tidak perlu mempekerjakan banyak tenaga kerja untuk menangani pengolahan informasi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis. Dengan mempercayakan kebutuhan pengelolaan data Anda kepada penyedia layanan data center terpercaya, Anda hanya perlu membayar sewa perangkat sesuai yang dibutuhkan. Hal ini tidak hanya membuat anggaran pengelolaan informasi menjadi lebih terjangkau, tetapi juga memungkinkan Anda mengalihkan sisa anggaran untuk modal operasional harian dan lebih fokus pada aktivitas bisnis lainnya.
4. Memudahkan Perluasan Bisnis
Dengan terjamin aman dan terkelolanya informasi penting perusahaan, langkah-langkah strategis dalam perluasan bisnis dapat dilakukan dengan lebih percaya diri. Menjajaki kerja sama dengan investor menjadi lebih aman, berkat adanya akses informasi dan data yang akurat mengenai kondisi terkini perusahaan. Keamanan data yang terjamin menambah rasa keyakinan investor untuk berinvestasi. Dengan mengurangi ketimpangan data, analisis peluang bisnis menjadi lebih tepat, dan implementasi kebijakan untuk ekspansi cabang baru pun jadi lebih lancar.
Bagaimana Sistem Kerja dari Data Center?
Sistem kerja data center mencakup beberapa aspek, antara lain pengumpulan dan pemrosesan data, penyimpanan, manajemen sistem keamanan, akses data, pengelolaan kapasitas, dan perawatan. Berikut penjelasan singkat mengenai setiap aspek tersebut:
1. Pengumpulan dan Pemrosesan
Pengumpulan dan pemrosesan data merupakan langkah awal yang krusial dalam sistem kerja data center. Lanjutkan dengan penjelasan lebih dalam mengenai setiap aspek berikutnya jika diperlukan. Dengan pemahaman yang jelas tentang fungsi dan kerja data center, diharapkan Anda dapat memanfaatkan infrastruktur ini untuk mendukung dan mengembangkan bisnis Anda secara optimal.
Pengumpulan informasi penting perusahaan seputar operasionalnya dilakukan dari berbagai sumber, baik secara manual maupun otomatis melalui berbagai bidang atau departemen. Proses ini mirip dengan cara Anda menginput data, menyimpannya di perangkat, lalu mengunggah atau membuat cadangan di cloud. Namun, untuk perusahaan yang lebih besar, penggunaan pusat data (data center) menjadi pilihan utama sebagai tempat penyimpanan dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
Pemrosesan data memainkan peran yang sangat vital untuk setiap bagian perusahaan dalam merumuskan strategi bisnis yang lebih baik. Melalui tahapan pemrosesan ini, setiap input diubah menjadi format yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Hasil dari pemrosesan data dapat berupa grafik, bagan, dan berbagai jenis dokumen, yang membantu pengguna dalam memahami informasi dengan lebih baik. Proses pemrosesan itu sendiri dilakukan dengan bantuan aplikasi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Dimulai dengan input data primer, analisis, penyimpanan, hingga pengolahan menjadi format yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.
2. Penyimpanan
Sistem penyimpanan di data center dirancang untuk menjamin keamanan semua input yang masuk. Penggunanya pun berasal dari beragam instansi, mulai dari pemerintah hingga perusahaan kecil dan multinasional. Oleh karena itu, diperlukan ruang penyimpanan yang sangat besar, yang tidak dapat dipenuhi hanya dengan memanfaatkan layanan cloud.
Ketika terjadi masalah dalam sistem penyimpanan, dampaknya dapat dirasakan oleh semua pengguna, termasuk perusahaan Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih penyedia layanan yang handal dan berpengalaman. Hal ini terutama krusial ketika lalu lintas data tinggi, seperti dalam sektor perbankan yang beroperasi secara daring selama 24 jam. Setidaknya, perlu ada cadangan data agar informasi yang diperlukan dapat segera diakses, sehingga operasional perusahaan Anda tidak terganggu.
3. Manajemen Sistem Keamanan
Manajemen sistem keamanan berperan penting dalam menjaga kerahasiaan informasi. Baik perusahaan, pelaku bisnis, maupun individu dapat mempercayakan keamanan data mereka pada data center. Berbagai mekanisme diterapkan untuk mencegah kejahatan, seperti pencurian dan peretasan.
Sistem keamanan ini melakukan verifikasi terhadap seluruh pengguna dan perangkat IT dengan membatasi serta mengawasi akses. Selain itu, terdapat log yang merekam aktivitas lalu lintas jaringan untuk meningkatkan pengawasan. Umumnya, enkripsi juga digunakan untuk mencegah kebocoran informasi, sehingga semua data yang diunggah oleh pengguna tetap terjaga aman dan tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
4. Akses
Sebagai pusat penyimpanan, data center menyediakan mekanisme akses yang mudah. Struktur yang tersusun dengan rapi memastikan bahwa semua alur proses berjalan lancar. Terdapat rak server, ruang pendingin, tim teknisi IT support, UPS, ruang untuk generator cadangan, dan berbagai fasilitas lainnya, semua diorganisasi sesuai fungsi dan alur yang jelas untuk mempermudah pemeliharaan. Pemeliharaan yang optimal berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan yang diberikan kepada klien, termasuk sektor perbankan, bursa efek, dan marketplace. Klien yang beroperasi secara daring juga akan sangat terbantu dengan manajemen akses yang efisien.
5. Manajemen Kapasitas dan Perawatan
Manajemen dan perawatan sangat penting guna mencegah berbagai kendala, seperti downtime, konsleting listrik, kerusakan perangkat, pemadaman, serta peningkatan suhu dan kelembapan di ruang server. Pemeliharaan rutin diperlukan, khususnya untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang tidak terduga, karena hal ini dapat menyebabkan downtime. Untuk keperluan tersebut, data center dilengkapi dengan generator cadangan.
Downtime yang mengakibatkan server tidak beroperasi dapat sangat memengaruhi aktivitas perusahaan atau instansi klien. Oleh karena itu, setiap server dilengkapi dengan UPS untuk menyimpan cadangan energi listrik. Selain itu, manajemen kapasitas juga dilakukan untuk memaksimalkan penyimpanan informasi penting dari klien dalam jumlah besar, guna mendukung kelancaran operasional mereka.
Baca Juga: Fungsi Data Center dalam Operasional Bisnis
No Comments