Begini Cara Membuat DNS Server Sendiri di Mikrotik

DNS Server di Mikrotik

Begini Cara Membuat DNS Server Sendiri di Mikrotik

Sebagai seseorang yang tertarik dengan jaringan dan ingin meningkatkan performa serta kontrol jaringan pribadi, saya memutuskan untuk membuat DNS server sendiri menggunakan router Mikrotik. Mikrotik menawarkan fleksibilitas dan kemampuan yang luar biasa dalam mengelola jaringan. Berikut adalah panduan lengkap berdasarkan pengalaman saya dalam membangun DNS server di Mikrotik.

Langkah 1: Mengakses Router Mikrotik

 

Langkah pertama adalah mengakses router Mikrotik saya. Saya menggunakan Winbox, yang merupakan utilitas konfigurasi GUI untuk perangkat Mikrotik, namun Anda juga bisa menggunakan SSH jika lebih nyaman dengan antarmuka baris perintah.

Saya menghubungkan komputer saya ke router Mikrotik dan membuka Winbox. Kemudian, saya memilih router dari daftar dan masuk dengan kredensial admin saya.

Langkah 2: Mengatur DNS Server di Mikrotik

Setelah berhasil masuk, saya mulai mengatur DNS server di router Mikrotik.

Mengakses Pengaturan DNS:

Saya membuka menu “IP” di sebelah kiri dan kemudian memilih “DNS”. Di sini, saya melihat opsi untuk mengkonfigurasi DNS server.

Mengatur DNS Forwarders:

Untuk meningkatkan performa resolusi DNS, saya menambahkan DNS server publik seperti Google (8.8.8.8 dan 8.8.4.4) sebagai forwarders. Di tab “Settings”, saya memasukkan server DNS tersebut ke dalam field “Servers”:

 

plaintext

Salin kode

Servers: 8.8.8.8, 8.8.4.4

Mengaktifkan Allow Remote Requests:

Untuk memastikan bahwa DNS server saya bisa merespons permintaan dari klien dalam jaringan, saya mengaktifkan opsi “Allow Remote Requests”. Ini penting agar perangkat lain dalam jaringan dapat menggunakan DNS server yang saya buat.

 

plaintext

Salin kode

Allow Remote Requests: Yes

Langkah 3: Menambahkan Static DNS Entries

Selanjutnya, saya menambahkan entri DNS statis untuk domain yang saya kelola. Ini berguna jika saya ingin memiliki kontrol penuh terhadap bagaimana nama domain tertentu diresolusikan dalam jaringan saya.

Menambahkan Entri DNS Statis:

Di tab “Static”, saya menambahkan entri baru dengan mengklik tombol “+”. Saya memasukkan nama domain dan alamat IP yang sesuai.

 

plaintext

Salin kode

Name: example.com

Address: 192.168.1.100

Dengan langkah ini, setiap kali perangkat dalam jaringan saya mencoba mengakses example.com, DNS server Mikrotik akan mengarahkannya ke alamat IP yang telah saya tentukan.

Langkah 4: Mengatur DHCP Server

Agar perangkat dalam jaringan saya secara otomatis menggunakan DNS server Mikrotik, saya memastikan bahwa pengaturan DHCP server juga sudah dikonfigurasi dengan benar.

Mengakses DHCP Server:

Saya membuka menu “IP” dan memilih “DHCP Server”. Di sini, saya memilih jaringan DHCP yang sudah ada dan memastikan bahwa pengaturan DNS server sudah dimasukkan.

Menambahkan DNS Server ke DHCP Network:

Di tab “Networks”, saya memilih jaringan yang sesuai dan menambahkan alamat DNS server saya di field “DNS Servers”.

 

plaintext

Salin kode

DNS Servers: 192.168.1.1

Dengan pengaturan ini, setiap perangkat yang mendapatkan alamat IP dari DHCP server akan secara otomatis menggunakan DNS server Mikrotik.

Langkah 5: Menguji DNS Server

Setelah semua pengaturan selesai, saya memastikan bahwa DNS server yang saya buat berfungsi dengan baik.

Menggunakan nslookup:

Saya membuka terminal di komputer saya dan menjalankan perintah nslookup untuk menguji resolusi DNS.

 

bash

Salin kode

nslookup example.com 192.168.1.1

Jika konfigurasi benar, saya akan melihat alamat IP yang saya tetapkan untuk example.com.

 

Keuntungan Memiliki DNS Server Sendiri di Mikrotik

Setelah berhasil mengatur DNS server di Mikrotik, saya merasakan beberapa keuntungan langsung:

Kendali Penuh:

Saya memiliki kendali penuh atas resolusi nama domain dalam jaringan saya. Ini memungkinkan saya untuk mengelola dan memetakan domain sesuai kebutuhan tanpa bergantung pada pihak ketiga.

Keamanan:

Dengan memiliki DNS server sendiri, saya bisa menambahkan lapisan keamanan tambahan. Saya dapat memblokir domain berbahaya dan mengatur aturan resolusi DNS yang lebih ketat.

Kustomisasi:

DNS server pribadi memungkinkan saya untuk menambahkan domain internal yang tidak perlu diketahui oleh DNS server publik. Misalnya, saya bisa memiliki domain khusus untuk server dan perangkat di jaringan lokal saya.

Performansi:

Dengan DNS server lokal, permintaan DNS dari perangkat dalam jaringan saya dapat diproses lebih cepat karena tidak perlu pergi ke DNS server eksternal.

Konfigurasi Tambahan pada Mikrotik

Untuk meningkatkan performa dan keamanan DNS server saya, ada beberapa konfigurasi tambahan yang dapat dilakukan.

Mengaktifkan Caching:

Mikrotik secara otomatis melakukan caching permintaan DNS, tetapi saya memastikan bahwa pengaturan ini optimal untuk jaringan saya.

Membatasi Akses:

Untuk meningkatkan keamanan, saya bisa membatasi akses ke DNS server hanya dari jaringan lokal saya. Saya menggunakan firewall Mikrotik untuk memastikan bahwa hanya perangkat dari jaringan tertentu yang bisa mengakses DNS server.

Menambahkan Logging:

Untuk memantau aktivitas pada DNS server saya, saya mengaktifkan logging di Mikrotik. Ini membantu dalam mendeteksi dan menganalisis masalah yang mungkin terjadi.

Pengalaman saya dalam membuat DNS server di Mikrotik sangat memuaskan. Proses ini memberikan saya kendali penuh atas jaringan saya dan meningkatkan performa serta keamanan. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, saya berhasil membangun DNS server yang efisien dan mudah diatur.

Memiliki DNS server sendiri tidak hanya memberikan fleksibilitas dalam mengelola jaringan, tetapi juga meningkatkan pemahaman saya tentang cara kerja DNS dan pentingnya manajemen jaringan yang baik. Bagi siapa pun yang tertarik untuk lebih memahami jaringan mereka atau menginginkan kontrol lebih besar, membuat DNS server sendiri di Mikrotik adalah langkah yang sangat direkomendasikan.

Pengalaman membangun DNS server di Mikrotik telah memberikan saya wawasan yang berharga tentang pengelolaan jaringan dan keamanan sistem. Dengan mengikuti panduan ini, saya berhasil menciptakan infrastruktur DNS yang handal dan efisien untuk jaringan saya.

Memiliki kontrol penuh terhadap resolusi DNS di dalam jaringan lokal memberikan keuntungan besar dalam hal keamanan dan kustomisasi. Saya dapat dengan mudah menyesuaikan pengaturan DNS, menambahkan entri statis, dan mengatur kebijakan akses sesuai kebutuhan. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengurangi risiko keamanan dengan kemampuan untuk memblokir domain berbahaya atau tidak diinginkan.

Selain itu, implementasi DNS server sendiri di Mikrotik memberikan keleluasaan untuk memonitor dan menganalisis aktivitas jaringan secara lebih mendalam. Dengan logging yang diaktifkan, saya dapat melacak permintaan DNS, mengidentifikasi pola lalu lintas yang tidak biasa, dan segera mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

Langkah-langkah tambahan seperti membatasi akses dan mengoptimalkan caching juga merupakan praktik terbaik untuk meningkatkan performa dan keamanan DNS server. Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini, saya dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan dan menjaga kecepatan resolusi DNS tetap tinggi.

Secara keseluruhan, membuat DNS server sendiri di Mikrotik bukan hanya tentang membangun infrastruktur teknis, tetapi juga tentang mengembangkan keahlian dalam mengelola jaringan yang aman dan efisien. Bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kontrol atas jaringan mereka dan mendalami teknologi jaringan, langkah ini merupakan investasi yang sangat berharga. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam penerapan DNS server di Mikrotik Anda. Cari tahu lebih lanjut tentang Cara Membuat DNS Server: Ubuntu, Mikrotik, dan Jaringan Lokal

Dapatkan solusi IT terbaik dan berpengalaman bersama PT BSB bisa hubungi kami di WA dibawah ini atau cek website ptbsb.id.

 

No Comments

Post A Comment

Contact Us