05 Jan Peran dan Contoh Database Administrator dalam Dunia Bisnis
Database Administrator (DBA) memegang peranan yang sangat penting dalam kesuksesan sebuah bisnis. Tanggung jawab mereka meliputi perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan sistem untuk memastikan data yang diperlukan tetap aman dan selalu tersedia untuk mendukung kegiatan bisnis. Keberadaan DBA sangat vital bagi perusahaan karena mereka membantu mengelola data dengan efektif. Untuk menjalankan tugas ini, DBA perlu memiliki keahlian khusus terkait sistem informasi dan komputer agar dapat bekerja secara profesional.
Peran-peran Utama Database Administrator
Apa Itu Database Administrator?
DBA adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menyimpan data perusahaan menggunakan perangkat lunak tertentu. Data yang dikelola mencakup berbagai informasi penting, seperti data finansial, catatan pengguna, hingga informasi pengiriman pelanggan.
Tanpa keberadaan DBA, akses terhadap data mungkin tidak berjalan dengan lancar. Dalam konteks bisnis yang berorientasi pada profit, hal ini bisa mengakibatkan kerugian karena performa yang tidak optimal. Berikut adalah beberapa peran kunci dari database administrator yang perlu Anda ketahui.
1. Memastikan Ketersediaan Data
DBA bertanggung jawab memastikan bahwa sistem dan instance database berjalan dengan baik. Mereka memiliki pemahaman mendalam mengenai segala faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sistem dan data. Jika terdapat masalah ketersediaan data, DBA harus mampu memulai atau menghentikan instance serta melakukan pengecekan terhadap ketersediaan tersebut. Mereka juga secara rutin memeriksa log entri untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, yang sering kali berkaitan langsung dengan performa. Sebagai solusi, DBA melakukan proses backup agar data yang hilang dapat segera dipulihkan, memastikan operasional perusahaan terus berjalan tanpa kendala.
2. Mengelola Akses Data
DBA bertugas memastikan semua informasi penting perusahaan tersimpan dengan aman. Ketika akses diperlukan, mereka akan memverifikasi siapa saja yang berwenang untuk mengakses informasi tersebut. Ini berkaitan erat dengan sistem keamanan informasi perusahaan. Akses informasi yang relevan bagi konsumen akan dipermudah, sehingga memungkinkan mereka mendapatkan data penting sesuai kebutuhannya secara efisien. Dengan waktu loading yang cepat, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses akses data.
3. Memastikan Keamanan Data
DBA juga berperan penting dalam menjaga keamanan data perusahaan. Mereka melakukan pengelolaan akun pengguna dan sistem keamanan untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses informasi perusahaan. Proses ini meliputi analisis terhadap aktivitas akun, menentukan apakah suatu akun layak mendapatkan akses atau tidak. Dengan langkah ini, DBA dapat mencegah pencurian data serta memastikan informasi perusahaan hanya tersedia bagi yang memiliki izin, sambil membatasi akses bagi pihak yang tidak berhak. Contohnya, dalam industri perbankan, DBA memastikan teller memiliki akses yang mudah dan cepat ke informasi nasabah seperti saldo dan riwayat transaksi, sambil membatasi akses mereka ke sistem yang hanya diperuntukkan bagi layanan pelanggan.
4. Mengoptimalkan Kinerja Database
Di samping itu, salah satu tugas utama DBA adalah mengoptimalkan kinerja database. Mereka secara rutin menganalisis sistem untuk mencari potensi perbaikan dan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan agar database bekerja dengan efisien. Dengan demikian, peran seorang Database Administrator sangat krusial dalam mendukung efisiensi dan keamanan operasional sebuah perusahaan.
Salah satu tanggung jawab utama seorang administrator adalah memodifikasi struktur data. Di dalam peran ini, terdapat berbagai tugas yang dilakukannya, antara lain:
- Mengevaluasi pembelian perangkat lunak.
- Mengawasi proses modifikasi perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Memastikan integritas serta kinerja basis data perusahaan tetap terjaga.
- Memberikan informasi kepada pengguna akhir mengenai perubahan yang terjadi dalam database, serta melatih mereka untuk memanfaatkan sistem dengan efektif.
- Membuat akun pengguna baru beserta hak aksesnya.
- Menguji hasil dari setiap modifikasi yang dilakukan.
- Mengoptimalkan sistem dengan rutin menginstal pembaruan.
- Memperbarui program antivirus di server secara berkala.
- Mendiagnosis dan menyelesaikan masalah yang muncul pada sistem.
- Mengintegrasikan database lama sembari merencanakan kapasitas untuk kebutuhan masa depan.
- Memantau kinerja perangkat keras dan sistem operasi server secara terus-menerus.
Dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut, administrator memastikan bahwa sistem dan data perusahaan tetap berjalan dengan efisien dan aman.
Contoh Database Administrator dalam Teknologi Database
Seorang Database Administrator (DBA) memainkan peran penting dalam berbagai sistem komputer di perusahaan. Sebagai contoh, seorang DBA yang sukses dapat meningkatkan efisiensi operasional bisnis dengan memastikan akses database yang cepat dan mudah. Ada banyak ilustrasi nyata tentang peran DBA. Di sistem kasir rumah sakit, dealer kendaraan, atau minimarket, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hanya akun tertentu, seperti kasir, yang dapat mengakses sistem kas dan keuangan.
Jika ada kebutuhan untuk melakukan koreksi yang memerlukan otorisasi dari atasan, proses ini harus melalui permohonan langsung. Sistem komputer akan memberikan notifikasi, mengindikasikan bahwa kasir tidak berwenang untuk melakukan koreksi dan harus melibatkan head teller atau akun dengan wewenang lebih tinggi.
Pemisahan tanggung jawab ini adalah bagian penting dari aspek keamanan. Dengan cara ini, kasir tidak dapat melakukan kecurangan dengan mengubah transaksi tanpa sepengetahuan atasan, terutama karena hal tersebut berkaitan langsung dengan uang. DBA yang dijelaskan di atas berfungsi sebagai Application Administrator. Fokus utama mereka adalah memberikan dukungan terhadap data yang telah dirancang oleh perangkat lunak tertentu. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang aplikasi sebelum diimplementasikan di perusahaan, yang memungkinkan mereka untuk menemukan solusi dengan cepat saat menghadapi kendala. Meskipun mereka berfokus pada aplikasi, pekerjaan mereka juga melibatkan penggunaan bahasa pemrograman yang kompleks dalam pembuatan debug dan pengelolaan semua aspek aplikasi tersebut.
Selain tugas-tugas tersebut, ada juga DBA yang bertanggung jawab mengelola aspek fisik dan teknis, seperti melakukan instalasi patch dan upgrade untuk memperbaiki bug dalam program. Ini merupakan tugas dari System Administrator.
Contoh nyata dari tugas ini adalah melakukan upgrade aplikasi ke versi terbaru agar sesuai dengan penyesuaian sistem. Jika upgrade tidak dilakukan, beberapa fitur atau menu mungkin tidak dapat diakses, seperti pada sistem paylater e-commerce. Terkadang, pengguna perlu meminta peningkatan limit transaksi. Jika tidak dilakukan, proses pembayaran dan transfer akan dibatasi. Beberapa aplikasi memberikan kelonggaran untuk tidak melakukan update, tetapi banyak yang mengharuskan pengguna untuk melakukan pembaruan dalam waktu tertentu. Jika lewat batas waktu yang ditentukan, aplikasi tidak dapat diakses, seperti pada aplikasi WhatsApp, yang secara berkala meminta pengguna untuk melakukan upgrade melalui Google Play Store atau App Store.
Notifikasi akan diberikan beberapa hari sebelum masa berlaku habis. Jika pengguna tidak melakukan update dalam tenggat waktu tersebut, mereka tidak akan dapat mengirim pesan WhatsApp, melakukan panggilan, dan fungsi lainnya. Keuntungan dari melakukan upgrade adalah ketersediaan fitur baru yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Sebagai contoh, munculnya menu komunitas di aplikasi WhatsApp dan adanya fitur editor foto sebelum diunggah ke status. Tindakan upgrade ini dilakukan oleh administrator dan tidak dapat sembarangan diubah oleh pengguna. Pengguna hanya dapat memaksimalkan penggunaan setiap fitur yang ada. DBA yang melakukan tugas seperti ini biasanya memiliki latar belakang dalam arsitektur sistem. Selain memastikan pengguna mendapatkan pengalaman yang lebih aman dan inovatif, profesional ini juga menjamin keamanan data yang dikelola.
Baca Juga: Pusat Cadangan Data: Perlindungan Data untuk Bisnis
No Comments